Tuesday, December 8, 2015

Kilas Balik: Ketika Sumut Dikalahkan Tim Haram Kalimantan Timur di Pon XVIII

Tim PON Sumut
Tentunya sedih dan kecewa juga ketika Tim PON Sumut dikalahkan oleh tim PON Kaltim di final PON XVIII tahun 2012 dengan skor tipis 0-1 di Riau. Yang bikin kurang puas, karena dikalahkan oleh tim yang sebenarnya tidak diperbolehkan ikut serta di PON XVIIII, yang didiskualifikasi oleh PSSI karena menggunakan pemain tidak sah, yang sebenarnya harus digantikan oleh tim PON Kalsel, tapi karena KONI sebagai penyelenggara PON bersikeras dan merasa berkuasa dan tidak mengindahkan peringatan yang dikeluarkan oleh PSSI, KONI tetap memaksakan agar Tim Kaltim diperbolehkan ikut PON berikut serta para pemain tidak sahnya.
Ini adalah gambaran karakter bangsa kita, biar telah ada peraturan, bisa dilanggar, apalagi oleh orang-orang yang merasa berkuasa. Jadi dalam hal ini. KONI tidak memikirkan olah raga itu sendiri, tapi demi kepentingan politis belaka. Dan kekuasaan juga yang menang, walau telah diprotes sana sini, KONI jalan terus. Walaupun hasil sepakbola PON ini tidak akan masuk  catatan PSSI, alias dianggap tidak ada.
Jadi Tim Sumut yang berhasil masuk final, dikalahkan oleh tim yang tidak masuk daftar, karena hasil final sepakbola PON dianggap tidak ada, berarti yang ada cuma  hasil penyisihan sampai semifinal saja. Kalau begitu mungkin sebaiknya mulai semifinal harus diulang pertandingannya.


Keikutsertaan kaltim sendiri dalam perhelatan sepakbola PON ini sudah bermasalah sejak awal. PSSI menyatakan Tim ini tidak berhak mengikuti PON karena menggunakan pemain tidak sah dan di diskualifikasi. Dengan pengganti Tim Kalimantan Selatan. Tapi keputusan PSSI tidak di indahkan oleh KONI. Tim Kaltim pun tetap berpartisipasi. Walau Kalsel memprotes keputusan tersebut tapi KONI jalan terus.

Keputusan KONI ini menimbulkan masalah ketika dipertandingan perdana tim official dan perangkat pertandingan PSSI menolak memimpin partai Kaltim Versus Jateng karena patuh pada keputusan PSSI. Buntutnya, kisruh melebar dengan terjadinya pengusiran seluruh perangkat pertandingan PSSI di ajang PON. Dalam jumpa pers Ketua PSSI Arifin Djohar menganggap bahwa kejadian ini sudah di atur. Untuk megakomodasi tim Kaltim, maka PSSI adalah halangan yang harus dipinggirkan.

Tak ada yang tahu alasan KONI mengikutsertakan Kaltim yang ditolak oleh PSSI. Mungkin dari segi prestise Kaltim jauh lebih baik dari Kalsel. Seperti diketahui Kaltim satu – satunya tim di luar pulau Jawa yang memiliki banyak klub yang malang melintang berlaga di liga utama PSSI sejak dulu. Ada nama seperti Persisam/Pusam, Persiba dan PKT Bontang. Bandingkan dengan Kalsel yang latar belakang sepakbolanya tidak sebaik kaltim. Jadi soal dua pemain tidak sah bias di tolerir. Walaupun harusnya peraturan tetaplah peraturan. Kejadian ini semakin mempertegas soal penyakit yang tidak sembuh – sembuh dari pengurus olahraga Indonesia. Yaitu tidak konsisten.

Ujung – ujungnya PSSI menyatakan lepas tangan . Dan tidak bertanggung jawab pada seluruh hasil pertandingan pada PON tersebut. Karena merasa tidak dilibatkan. Artinya bagi PSSI , cabang sepakbola PON dianggap tidak ada.

Kontroversi tim Kaltim bukan hanya diawal saja, tapi terus berlanjut. Dibabak penyisihan, lolosnya tim ini ke babak enam besar lagi – lagi menimbulkan protes dari tim tuan rumah. Riau mempertanyakan sistem selisih gol yang digunakan oleh dewan hakim. Padahal secara head to head riau unggul 2 – 1. Dewan hakim mengacu pada pearaturan umum PSSI 2008. Ironisnya, bila mamakai peraturan PSSI seharusnya kaltim malah tidak ikut PON. Riau merasa dewan hakim harusnya menggunakan aturan terbaru FIFA. Dimana poin yang sama antara dua tim ditentukan oleh head to head. Lagi –lagi cap “tim isimewa” diperoleh kaltim. Riau menganggap dewan hakim dan PB PON lah yang menggagalkan mereka.

Dibabak selanjutnya cerita yang hampir sama terulang lagi. Kali ini Tim jabar yang merasa jadi “korban”. Pertandingan ini sendiri menghadirkan kericuhan . Berupa peyerangan terhadap wasit dan asistennya yang dilakukan para pemain Jabar diakhir pertandingan. Mereka merasa dicurangi wasit dan perangkat pertandingan.

Perjalanan tim Kaltim terus berlanjut hingga berhasil meraih juara. Walau prestasi ini belum tentu menjadi catatan emas. Karena PSSI dari awal telah menyatakan lepas tangan terhadap seluruh hasil pertandingan sepakbola PON. Artinya secara institusi PSSI tidak mengakui medali emas yang diperoleh Kaltim. Dan bisa saja di masa depan akan ada pencabutan gelar, seperti kasus Calciopoli di Italia. Walaupun kasusnya tentu saja berbeda.

Kasus Kaltim adalah gambaran real masalah PSSI. Saat ini olahraga tidak dijalankan murni untuk kepentingan olahraga itu sendiri. Tapi lebih banyak untuk kepentingan politis dll. Sehingga tarik ulur kepentingan sangat mempengaruhi jalannya kompetisi.

Warga Kaltim pastilah bingung. Prestasi ini seperti dua sisi mata koin. Bisa jadi membanggakan tapi di sisi lain malah memalukan. Apa gunanya prestasi yang tidak diakui ? Apalagi menimbulkan cibiran dari para lawan. Lebih lagi bila gelar juara tersebut diperoleh melalui pragmatisme negatif.

sumber:

Friday, December 4, 2015

PS Patriot

PS Patriot
PS Patriot, sebuah klub sepakbola yang berbasis di kota Medan. Klub ini mungkin sebelumnya belum terlalu dikenal di kalangan penggemar sepakbola di kota Medan. Tapi sejak PS Patriot berhasil menjuarai Liga Nusantara Zona Sumut 2014, barulah hampir semua orang membicarakan klub ini, dan PS Patriot pun menjadi idola baru di kota Medan.

PS Patriot menjuarai Liga Nusantara Sumut dengan mengalahkan PSDS Deli Sedang di babak Final dengan skor akhir 5-3 (2-2) dalam drama adu penalti setelah 2 x 45 menit dan perpanjangan waktu yang berjalan dengan sangat ketat dan menjurus ke permainan keras. selengkapnya lihat di bawah,


Catatan Tanding:

  • Juara Liga Nusantara 2014, Raihan juara oleh PS Patriot tak lepas dari penampilan gemilang penjaga gawang Patriot yang berhasil menghalau 2 tendangan penalti pemain PSDS. Wakil Gubernur Sumut H T Erry Nuradi didampingi Asprov PSSI Sumut H Kamaluddin Harahap langsung menyerahkan trofi kepada kedua finalis.Patriot yang bermain dengan formasi 4-2-3-1 langsung menggempur pertahanan PSDS sejak kick off. Hasilnya, saat laga baru berlangsung 5 menit, tim binaan Hendra DS ini berhasil unggul. Tendangan spektakuler Arli Sulistio dari tengah lapangan membuat Patriot memimpin 1-0.Setelah itu, laga berlangsung ketat. Sayangnya, tak ada gol tambahan hingga jeda.Pada babak kedua, laga kian memanas. Patriot berupaya mempertahankan keunggulannya sementara PSDS Deli Serdang terus menyerang untuk mendapatkan gol balasan.Pada menit 75, Patriot harus bermain dengan 10 orang setelah Rijal dikartu merah wasit akibat melakukan tekel keras kepada salah seorang pemain lawan. Situasi ini coba dimanfaatkan PSDS. Namun permainan ngotot yang diperagakan tim asuhan Pelda Suharto membuat tim berjuluk Traktor Kuning itu gagal menuntaskan peluang.Baru saat injury time, tepatnya menit 92, gol yang dinanti lahir. Riki berhasil membuat kedudukan menjadi 1-1 setelah memanfaatkan kemelut di mulut gawang Patriot. Laga pun harus berlanjut ke perpanjangan waktu 2×10 menit.Pada babak tambahan itu, PSDS gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Meski sempat unggul 2-1 pada menit ke-96 melalui Riki, Patriot berhasil menyamakan skor pada menit ke-99 melalui tendangan Bambang.Laga pun harus diakhiri melalui adu penalti. Lima penendang Patriot berhasil menunaikan tugasnya dengan baik, sementara 2 penendang PSDS gagal. Penalti pun diakhiri dengan skor 5-3 untuk Patriot.Sekretaris PS Patriot Fityan Hamidi mengaku puas dengan permainan timnya. Namun menghadapi kompetisi Regional Sumbagut, Patriot butuh perbaikan.
    Kami akan berupaya meningkatkan permainan anak-anak sehingga bisa bersaing di level yang lebih tinggi,” ujarnya.

  • sumber:
    - http://www.sportanews.com/2014/10/06/dramatis-patriot-juara-liga-nusantara-zona-sumut/

PSSU (Persatuan Sepakbola Sumatra Utara)

PSSU (Persatuan Sepakbola Sumatra Utara), sebelumnya bernama PSST (Persatuan Sepakbola Sumatra Timur). Apa maksudnya itu? tim sepakbola apalagi itu? Bukankah sudah ada PSMS yang mewakili Sumatra Utara atau Tim PON Sumut. Menurut pemberitaan beberapa media PSST didirikan oleh bond Sumatra Utara yang  sempat digagas oleh PSMS. PSST sendiri sempat terbentuk yang akhirnya berganti nama menjadi PSSU (Persatuan Sepakbola Sumatra Utara). Mungkin ini semacam Tim Nasional versi Sumatra Utara. PSSU sendiri berada di bawah naungan PSSI pusat.
Sampai saat ini seperti yang diketahui PSSU belum memiliki kegiatan,seperti pemain maupun latihan. Sehingga program tim sepakbola inipun masih terkatung-katung alias belum jelas informasinya.

PSMS dan Persib Mengulang Final Perserikatan 1985

PSMS

Persib
Partai final bersejarah yang terjadi di era perserikatan 1985 silam akan kembali terulang. Setelah Persib Bandung akan dipertemukan dengan PSMS Medan.

Persib yang berstatus sebagai jawara turnamen Piala Presiden 2015 akan menghadapi PSMS Medan yang merupakan jawara turnamen Piala Kemerdekaan 2015. Kedua tim akan saling berhadapan tepat pada 4 dan 7 November mendatang.

Hal ini dari isu yang beredar didasarkan oleh permintaan bobotoh Persib Bandung yang penasaran setelah Persib Bandung dipermalukan PS TNI 0-2, yang dengar-dengar cerita katanya PS TNI adalah samaran dari PSMS.Oleh karena itu bobotoh mungkin penasaran agar Persib melakukan pertandingan untuk menjajal PSMS yang sebenarnya, lagi pula Persib baru menjadi juara piala Presiden 2015 sangat cocok kiranya apabila berhadapan dengan PSMS Medan sebagai juara piala Kemerdekaan 2015. Jadi apabila kedua sang juara ini dihadapkan akan ketahuan siapa yang paling pantas disebut tim juara sejati. Apalagi kalau pemenangnya nanti dihadapkan lagi dengan juara Piala Jendral Sudirman. Tentu akan sangat dahsyat sambutan masyarakat dalam mengisi kevakuman PSSI saat ini.

Namun begitu, Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman mengaku belum mengetahui laga yang diprakarsai oleh salah satu sponsor bersama Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) itu.

“Belum. Saya belum dapat kabar apa-apa soal itu (laga melawan PSMS Medan). Jadi tidak usah dikomentari dulu. Nanti saja kalau sudah resmi dan dipastikan digelar, baru saya komentar,”ujar Djanur saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat (30/10).

Namun, bila memang laga tersebut menjadi sebuah keharusan dan perlu dilakukan pasukannya, maka pelatih asal Majalengka ini tak mengaku akan segera mengumpulkan pemainnya. “Kalau dari sebuah keharusan dan dipastikan jalan. Ya sudah tidak apa-apa,” tegasnya.

Seperti diberitakan, laga yang mempertemukan dua tim juara antara Persib Bandung kontra PSMS Medan bakal digelar. Seperti diketahui, kedua tim baru-baru ini berhasil menjadi juara dua turnamen level nasional. Adanya rencana tersebut diungkapkan manajer PSMS, Andry Mahyar Matondang.

“Rencananya 4 November main di Medan. Kemudian, 7 November gantian main di Bandung. Tapi kepastian laga itu akan didapat dua sampai tiga hari lagi,” kata Andry.

Menurutnya, laga itu diprakarsai oleh salah satu pihak sponsor bersama BOPI. Jika laga ini benar terealisasi, maka akan mengulang partai final bersejarah kompetisi Perserikatan pada 1985.

Selain itu, laga ini juga akan menjadi ajang pemanasan sebelum turun di Piala Jenderal Soedirman. Turnamen tersebut rencananya akan digelar pada 14 November 2015 hingga 24 Januari 2016 mendatang.

sumber
http://waspada.co.id/fokus-redaksi/persib-bandung-vs-psms-medan-mengulang-final-perserikatan-1985/

Akankah Ayam Kinantan Berkokok Lagi?

Pada tanggal 21 April 1950, PSMS didirikan. Pada dekade itu PSMS menjadi salah satu perserikatan terbesar di Sumatera Utara. PSMS juga yang menggagas terbentuknya PSST (Persatuan Sepak bola Sumatra Timur) yang akhirnya berubah menjadi PSSU (Persatuan Sepak bola Sumatra Utara) yang tentu saja berada dibawah naungan PSSI pusat di Jakarta.

Semenjak berada dalam naungan PSSI, anak-anak medan memiliki kemampuan yang tak bisa diremehkan. Pada dekade 1950-an itu pula, pemain-pemain PSMS yang membela provinsi Sumatera Utara dlam dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) mampu menyabet dua kali medali emas cabang sepakbola pada tahun 1953 dan 1957.

Cemerlang di PON tapi berbanding terbalik dengan kejuaraan PSSI. Mereka selalu gagal menjadi juara, kalah bersaing dengan Persija Jakarta dan PSM Makassar.

Zaman keemasan itu terjadi dari akhir dekade 60-an hingga pertengahan 70-an. Tercatat PSMS mampu menjuarai kompetisi pada tahun 1967, 1971 dan 1975. disanalah era terbaik sepakbola sumatera Utara sampai ada slogan “PSMS dan SUMUT sudah bosan dan capek jadi juara,”

saat PSMS menjuarai kompetisi Perserikatan 1967 dengan bermaterikan para pemain junior. Sebuah prestasi yang mencengangkan mengingat beberapa bulan sebelumnya para pemain ini masih membela PSMS junior dan menjadikan Ayam Kinantan juara Piala Suratin 1967. Regenerasi sepakbola di PSMS menghasilkan banyak pemain top seperti Parlin Siagian, Zulkarnaes Lubis, Sarman Pangaean, Nobon, Tumsila dan masih banyak lagi.

Sempat vakum hampir 10 tahun lamanya, Sepakbola Medan kembali menuai kejayaan. Kali ini mereka berhasil menjuarai Perserikatan 2 kali berturut. dua kali itu juga mereka mengalahkan Persib Bandung di laga final. Lewat sepakbola rap-rap yang keras tapi tak kasar anak-anak Bandung yang dikenal selalu bermain cantik itu dibuat mati kutu.

Laga sengit terjadi pada final 1985. Dalam laga yang disaksikan lebih dari 150.000 orang – sebuah rekor yang tak mungkin terpecahkan itu PSMS menang lewat adu pinalti. Adalah Ponirin Meka yang jadi pahlawan anak medan.

Kemenangan ini disambut antusias oleh masyarakat medan, dalam sejarahnya hanya dua kali lapangan Merdeka di Medan dipadati hampir 500.000 orang. Yang pertama saat Presiden sukarno datang beberapa tahun sesudah kemerdekaan dan yang kedua saat PSMS juara Perserikatan tahun 1985.

Sayangnya hal itu tak pernah terulang hingga kini. Kejayaan PSMS tinggal sejarah. Malah sejarah itu kian ternoda lewat dualisme yang sempat terjadi disana. Semoga kelak PSMS mampu mencatat kembali sejarah, bukan malah mengingat-ngingat kembali sejarah. Sejarah kejayaan sepakbola bagi PSMS bukan sekedar untuk diingat, tapi untuk dilanjutkan.

sumber data :
- Novan
- http://panditfootball.com/cerita/menunggu-ayam-kinantan-berkokok-kembali/

PSMS Rahasia Kekuatan PS TNI

PS TNI , yang disangka banyak orang merupakan tim dadakan yang baru dibentuk, tapi ternyata bukanlah tim yang baru lahir satu atau dua minggu dibangun menjelang digelarnya Piala Jenderal Sudirman. Sebagian besar dari mereka sudah lama bersama beberapa bulan ke belakang. Hanya saja, sebelumnya mereka mengusung nama PSMS Medan. Tim yang sukses menjuarai Piala Kemerdekaan. Jadi para pemainnya adalah pemain yang memang bermental juara dan dilengkapi dengan semangat " pantang menyerah" anak Medan dengan gaya "rap-rap", ciri khas bermain gaya Medan "keras dan cepat, tapi tidak kasar", yang selama ini diterapkan oleh PSMS Medan, kini pun diterapkan juga oleh PS TNI.

Usai menjuarai turnamen besutan Tim Transisi tersebut, PSMS tak lantas membubarkan diri. Mereka terus berlatih dan melakukan laga uji coba. Selain dari komposisi pemain, jejak PSMS Medan pada tim PS TNI juga bisa dilihat dari filosofi permainan mereka. Rap-rap, demikian istilah untuk filosofi bermain khas PSMS yang keras namun tidak kasar. Gaya yang saat ini diadopsi oleh PS TNI.

Jelang bergulirnya Piala Jenderal Sudirman, beberapa pemain baru masuk untuk menambah kekuatan tim. Nama-nama seperti Wawan Febrianto, Dimas Drajad, Manahati Lestusen dll tentu membuat tim PS TNI semakin solid. Mereka melengkapi pemain-pemain yang sebelumnya sudah ada seperti Legimin Raharjo, Aldino Herdianto, dan Guntur Triaji. Selain itu, juga terdapat beberapa anggota TNI aktif yang tergabung dalam tim ini seperti Dhika Bayangkara, Hardiantono, Wiganda Pradika dll.

http://www.bola.net/editorial/5-faktor-ps-tni-rajai-piala-jenderal-sudirman.html

Thursday, December 3, 2015

PS TNI Kejutan Buat Semua

PS TNI, sebelumnya siapa yang kenal? Anggapan orang  PS TNI hanyalah sekelompok tentara yang kaku dan tidak terlalu bisa bermain bola. Tim-tim sepakbola saingannya pun menganggap remeh PS TNI yang datang sebagai tim amatir yang hanya bermain di liga perserikatan PSMS.
Tapi, yang disadari tim-tim lawan PS TNI ternyata telah lama diisi pemain-pemain asal PSMS Medan dan beberapa orang berasal dati pemain tim Nasional U-23. Leburan pemain PSMS dan Pemain Timnas U23 ini ternyata menjelma menjadi tim super yang melindas semua lawannya. Tak perduli itu tim profesional ISL, divisi utama, bahkan sang juara ISL Persib Bandung pun dilumat tak berdaya 2-0.
Bukannya sombong atau membesar-besarkan tim PS TNI, tapi sampai saat ini memang kenyataan seperti itu. Kecuali para pemain PS TNI besar kepala dan menganggap remeh lawan-lawannya, maka kehancuran pun bakal tak lama lagi akan menimpa PS TNI.
Di babak 8 besar Piala Jendral Sudirman tentunya ditunggu-tunggu setiap orang untuk melihat gebrakan selanjutnya PS TNI. Apakah kehebatannya berlanjut, atau cuma "hebat" di babak penyisihan saja.
Tim-tim lawan tentu sudah mempersiapkan diri guna menghadapi PS TNI, termasuk Persija yang sudah berlatih habis-habisan yang tentunya akan bermain habis-habisan melawan PS TNI. Begitu juga Semen Padang dan Mitra Kukar yang sudah pasang kuda-kuda siap tempur. Tapi apakah PS TNI akan bisa melewati hadangan ke 3 tim-tim tangguh ini? Dari hitung-hitungan di atas kertas PS TNI akan bisa melewati mereka, tapi di lapangan bisa saja berbeda. Kita lihat saja nanti lah!

PS TNI Masuk Grup Ringan di Babak 8 Besar

PS TNI tergabung di grup F dengan tim-tim kelas dua di babak 8 besar. Dengan hasil undian tersebut PS TNI pun diramalkan akan bisa lolos dari grup ini. Lawan terberat di grup ini adalah Persija dan Mitra Kukar, yang termasuk solid. Tapi para pemain PS TNI tetap optimis akan bisa mengatasi Persija dan Mira Kukar dan satu lagi Semen Padang. Tapi PS TNI tidak akan menganggap remeh karena sesuatu yang tak terduga bisa saja terjadi. Oleh karena itu pemain PS TNI tetap mempersiapkan diri dengan serius untuk menghadapi babak 8 besar ini.

Keempat tim akan bertanding di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.

Melihat perjalanan masing-masing tim di babak penyisihan, PS TNI merupakan satu-satunya juara grup yang berada di grup ini. Dua tim lainnya, Persija dan Mitra Kukar lolos dengan status runner up. Sedangkan Semen Padang lolos setelah menepati urutan kedua tim peringkat tiga terbaik.

Dibanding lawan-lawan lainnnya, perjalanan PS TNI boleh dibilang paling mulus. Tim yang dihuni pemain-pemain PSMS Medan dan jebolan timnas U-23 itu belum sekalipun kalah di fase penyisihan.

Berada di grup C, PS TNI menyampu bersih seluruh laga dengan kemenangan. Tiga dari empat laga berhasil direbut lewat babak normal, dan satu laga lainnya ditentukan lewat adu penalti.

Berbeda dengan kontestan Grup D lainnya. Persija yang menjadi runner up Grup A dengan 6 poin dari hasil dua kali menang dan satu kali kalah. Mitra Kukar sebagai runner up Grup B juga sudah ternoda satu kekalahan. Sedangkan dua dari tiga kemenangan diraih lewat drama adu penalti.

Semen Padang juga bernasib sama. Langkah Kabau Sirah menuju babak 8 besar juga tidak meyakinkan. Di babak penyisihan SP menderita satu kekalahan di babak normal dan dua kekalahan lewat adu penalti. Satu kemenangan diraih lewat babak normal dan satu lagi lewat adu penalti.

Pelatih Persija, Bambang Nurdiansyah, sebelumnya pernah memuji permainan PS TNI. Menurutnya, Manahati Lestusen dan kawan-kawan tampil atraktif sepanjang babak penyisihan. Pasokan pemain-pemain berusia muda juga menurut Banur menjadi senjata PS TNI di Piala Jenderal Sudirman.

“PS TNI ini tampil sangat atraktif, banyak diisi oleh pemain muda yang penuh skill,” kata pelatih yang karib disapa Banur ini di Malang, Jawa Timur, Rabu (2/12/2015). (Lihat di sini)

Sementara itu, drawing babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman digelar di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, sore tadi, Kamis (3/12/2015). Di grup E akan dihuni oleh tim-tim besar seperti Persipura Jayapura, Arema Cronus, Pusamania Borneo FC, dan Surabaya United.

sumber: http://bola.liputan6.com
http://www.tribunnews.com/superball/2015/12/03/ps-tni-tunggu-persib-soal-perisai-garuda-cup

Tuesday, December 1, 2015

❤ [景点] The Shore Gallery Shopping 史努比电影造势活动



配合在12月上映的史努比电影
(Snoopy and Charlie Brown The Peanut Movie)
马六甲 The Shore Shopping Gallery 
也有一系列为期3个月的史努比电影的造势活动
从21/11/2015-21/2/2016
吸引不少史努比迷前来朝圣
我们不是史努比迷
但也很想来这儿看看这些可爱的史努比
 史努比们都聚集在靠近星巴克咖啡厅的前台附近
超萌的
台上的两位主角
Snoopy and Charlie Brown



今天我当摄影师
只有帮忙拍照的份


小 Merry 不能好好拍照吗?
一直喊小姨一起来照相


 
  
因为小 Merry 一直呈现泼妇麻街的迹象
我们就让她自己个人放风去
拍愿意上镜的人儿


只可惜为了要保护史努比不被破坏
所以围上了围缆
与史努比合照
多了围缆绳的足迹





前台范围的大灯饰
也很美有没有?


又是 Snoopy and Charlie Brown
唯一不同的是这史努比是会旋转的
比起其他的展览品
多了份生动感








死活不能好好照像的小 Merry
我保证你以后结婚要找照片做影片之时
而找不到合适的照片
铁定后悔


 这一秒可以静静欣赏
下一秒大步飞跑走
我追都快追死去
 




 想说来张大合照
又给小 Merry 的大头给遮住
你是故意的吗??
  



在外头展览的史努比
也很可爱有没有




 

姐妹俩总算能合照一张了
可是后面多了一颗爱抢镜的头



小 Merry 啊, 你可以好好拍照吗?





跑到累了
就去 Häagen-Dazs 吃甜品呗


 


 


     
瞧, 我连拍这小妞要干吗?
就是偷吃啦
从只是普通的触摸
到悄悄的锁定目标
然后就快速往嘴巴里塞
这就是小鬼点子多的意思了吧





The Shore Gallery Shopping 地址: No. 193, Pinggiran @ Sungai Melaka, 
Jalan Persisiran Bunga Raya, 75300 Melaka.
营业时间: 10am-10pm

联络电话: +606- 288 2061/ 2062/ 3366

The Shore Gallery Shopping 主页: 按我

The Shore Gallery Shopping 面子书: 按我